Saturday, March 16, 2013

Bali, When Love and Hate Collide! Is It Just Me? NOPE.


Saya menemukan diri saya berdiri ditengah jalan setapak kecil sambil memegang kamera dan termangu. Seperti De Javu tetapi kali ini memori tersebut dan kejadian kali ini sama-sama nyata adanya. Tidak tahu harus berbuat dan berkomentar apa,  maka saya kembali mengayunkan langkah kaki saya beranjak, diiringi langkah kaki 2 teman saya.

02 Februari 2013, Pantai Sanur around Mid Day.
Alih-alih berlarian dan bermain di pantai, saya dan 2 orang teman malahan memutuskan melihat-lihat dan tenggelam dalam kios-kios penjaja souvenir, baju, dll, di sekitaran tepi Pantai Sanur. Langkah kaki kami semakin dalam memasuki jalan setapak kecil itu dan rapatnya kios-kios souvenir mulai digantikan dengan jajaran café-café yang  sedang menggeliat memulai harinya.

Kereta Api kelas Bisnis


“Naik kereta api tut tut, siapa hendak turut, ke Bandung, Surabaya, bolehlah naik dengan percuma, ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama”

Pengalaman pertama saya naik kereta api adalah di awal tahun 2003 dengan tujuan Ibukota – Jakarta dari Yogyakarta. Masih teringat benar saya akan rasa exciting dan penasaran saat pengalaman pertama tersebut, meski waktu itu naiknya hanya (dan untungnya) yang kelas bisnis – FajarUtama.

Di Stasiun Tugu Yogyakarta, saya menapakkan langkah pertama ke dalam gerbong kereta api dan untuk pertama kalinya dalam hidup saya, bisa melihat secara langsung dari dekat isi dalam gerbong. Perjalanan awal dari Yogyakarta ke Purwokerto saya lalui dengan tenang, damai dan terkantuk-kantuk oleh buaian angin semilir dan ayunan kereta api yang monoton membius. Tampak hanya beberapa bangku dalam gerbong saya yang terisi dan suara yang terdengar hanyalah music dari roda-roda kereta api itu sendiri.

Friday, March 08, 2013

Ayam Taliwang di Sudut Pasar 8 - Heavenly


Suatu siang di perkantoran – Alam Sutera Serpong,
“Eh suka ayam taliwang ga?” tanya seorang teman kantor..
“Suka dong, emang ada di daerah sini yang enak?” balas saya.
“Ada di Pasar 8, enak dan pedas banget deh, makan sana yuk” tandas teman saya.
“Pasar 8 mananya?” tanya saya lagi.
“Di warung-warung tendanya. Pasar 8 kan kalau malam parkirannya jadi warung-warung tenda gitu.” jelas teman saya.

Pasar 8 adalah kawasan pasar modern di area estate Alam Sutera Serpong – Tangerang yang berjarak kurang lebih 16 kilometer dari Jakarta Barat (Grogol). Kawasan Pasar 8 ini tepat terletak disebelah Flavor Bliss (kawasan street food di estate Alam Sutera) dan diseberang Living World Mall. Setiap harinya sejak kisaran pukul 6 petang, sebagian area parkir dari pasar ini, berubah fungsi menjadi warung-warung tenda yang menyajikan ragam kuliner nusantara, dari seafood medan, nasi campur Bali (halal), bubur, nasi uduk,dan lain-lain, termasuk ayam taliwang khas Lombok.