Friday, June 16, 2017

Nusa Penida - Another side of Bali



More pictures in my Instagram @harry_mdj


Desember 2016,
Pada sebuah hari sabtu yang cerah panas, bertemulah 3 orang dalam tautan hobby yang sama, traveling. Pertemuan yang terselenggara di sebuah café di Kota Tua tersebut sebenarnya hanyalah pertemuan 3 orang sahabat yang kebetulan juga tergabung dalam satu komunitas pejalan yang sama, Travel Troopers. Berawal dari obrolan biasa, berbagi moment-moment perjalanan sebelumnya yang kami lakukan baik bersama maupun sendiri-sendiri akhirnya tercuatlah salah satu destinasi yang sama-sama kami inginkan, bukan prioritas tetapi dekat, yaitu Nusa Penida. Dan tanpa panjang lebar, sehari setelahnya dapat dipastikan kami bertiga akan berangkat ke Nusa Penida pada bulan Mei 2017. Tiket pulang pergi telah terbeli dan kami memasuki masa penantian yang cukup lama.

Nusa Penida adalah sebuah pulau (nusa) kecil di sebelah tenggara Pulau Bali yang beberapa tahun ini mulai melambung namanya dan mulai menggeliatkan bisnis pariwisata alam. Terpisah oleh Selat Badung dari Pulau Bali, Nusa Penida adalah “big brother” dari Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Pulau yang masih merupakan wilayah Kabupaten Klungkung (Bali) ini selain menuai decak kagum karena keindahan alam atasnya, juga mempunyai taman laut yang cantik, seperti di Crystal Bay dan Gamat Bay. Pada musim-musim tertentu, Nusa Penida juga merupakan point dari para pencinta Manta dan Mola-mola (Sunfish).

Perjalanan jelajah Nusa Penida kami kali ini mempunyai itinerary 1 hari overland dan setengah hari berikutnya menengok keindahan taman laut Nusa Penida.

***

Thursday, June 15, 2017

Weekend Getaway di Bali Timur - Karangasem



more pictures in my Instagram @harry_mdj


“Yes, tanggal kecepit kali ini gue bakalan ngabur haha.”
“Kemana?”
“Bali aja, yang deket-deket.”
“Nyambung ama dinas?”
“Bukan. Pure plesir.”
“Tumbenan lo, mau plesiran ke Bali.”
“Em… lebih ke Nusa Penida-nya sih. Ama belum pernah ke Karangasem di Bali-nya.”

Sekelumit percakapan saya dengan seorang teman yang heran dengan keputusan saya untuk berakhir pekan di Bali. Dia (teman saya ini) cukup mengenal saya dan tahu bahwa Bali selalu menjadi alternative terakhir saya sebagai destinasi liburan. Why?
1.     Terlalu ramai dengan turis baik domestik maupun internasional, sehingga di beberapa tempat menjadi sangat komersil.
2.     Pengalaman kurang enak akan diskriminasi turis domestik, yang sekali atau dua kali saya alami pada kunjungan saya ke Bali sebelum-sebelumnya.
3.     Relative cukup sering ke Bali, karena saya cukup lama berdomisili di Malang (24 tahun to be exact). Pertama kali jelajah Bali di awal tahun 1980-an dengan keluarga dan selanjutnya beberapa kali dengan teman-teman di tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an. Ditambah lagi, selama kerja menjadi internal audit di sebuah perusahaan di Jogjakarta, minimal satu tahun sekali selalu ke Bali untuk audit cabang Denpasar.
4.     Kerjaan sekarang pun masih membuat saya at least sekali dalam setahun berkunjung ke Bali

Apakah saya expert dalam “jalan-jalan” di Bali? Tidak, for sure! Malahan tahunya yang standar-standar jadul. Oleh karena itu, saat 2 orang teman saya (dari komunitas Travel Troopers) mengajak saya berakhir pekan panjang di Bali, maka saya iyakan. Apalagi ditambah dengan embel destinasi-destinasi utama kami ada di Bali Timur (Karangasem) dan Pulau Nusa Penida, yang mana belum pernah saya jejak sekali pun.

Overall, pengalaman plesiran saya di Bali kali ini sangat memuaskan. I love it dan harus saya akui, jadi pingin balik lagi ke Bali untuk mencoba stay di Ubud atau Sanur. Tempting!