Tuesday, March 20, 2018

It's Time For IRAN


more picture: Instagram @harry_mdj
Pertama kali dengar tentang Negara ini pada tahun 1980-an. Pertama kali diajak ngebolang ke Negara ini pada tahun 2016. Pertama kali keracun dan memutuskan buat ngebolang ke Negara ini pada tahun 2017. Pertama kali menginjakkan kaki ke tanah Rumi ini pada tahun 2018. Akhirnya setelah penantian berbulan-bulan, It’s time for IRAN!

Dengan beberapa informasi dan rekomendasi dari internet serta bantuan dari sahabat yang berhasil ngeracunin gue, itinerary jelajah IRAN pun tersusun juga dengan optimisme yang cukup tinggi. Dalam waktu 6 hari 5 malam di Iran, kami (gue dan 2 teman seperjalanan) memutuskan untuk mengunjungi 4 kota besar (plus 2 suburb). Waktu yang sangat mepet sekali. Inilah yang terjadi saat itinerary baru dipikirin setelah membeli tiket promo dadakan, walhasil keinginan banyak tapi waktu kurang.

Note: semua catatan bisa saja tidak valid setelah masa waktu tertentu. Catatan ini murni pada apa yang terjadi saat hari kunjungan gue.

***
Negara Tujuan
IRAN atau Republik Islam Iran adalah sebuah Negara di Timur Tengah yang berbatasan langsung dengan 7 negara lain dan 3 pesisir. Iran hingga tahun 1935 masih dikenal dengan sebutan Persia. Pada tahun 1959, penggunaan istilah Iran resmi digunakan, dengan arti Tanah Bangsa Arya.

Kota Tujuan
Kami hanya akan mengunjungi 4 kota besar dan 2 suburb-nya. Tehran, Isfahan, Shiraz, Persepolis, Yazd dan Bafq.

Situasai Politik dan Keamanan
Dari yang kami baca dan alami, situasi politik di Iran mungkin similar dengan situasi di Indonesia. Sejauh pengalaman kami di 4 kota besar dan 2 suburb, yang kami kunjungi, kondisi-nya sangat aman. Tidak tampak bayang-bayang perang atau momok sebuah organisasi radikal tertentu.
Pertanyaan yang datang bertubi-tubi dari keluarga dan teman saat mereka tahu kami akan jelajah Iran adalah:
1.     Mau ikut perang?
2.     Mau join ****?
Sangat tidak relevan dan tidak terbukti sama sekali. Iran completely safe for traveler. Malah banyak sekali kami bertemu dengan solo backpacker WANITA baik dari China, Thailand, Jepang dan Negara lainnya.

IRAN is completely different with IRAK. Iran is not Irak. They are different countries in the same neighbourhood. Iran is a modern country with urban big cities and traffic jam.

Visa
Meski sempat bisa mengurus Visa di Kedutaan Iran, tetapi saat kami berangkat, fasilitas tersebut sudah ditiadakan. Kami menggunakan VOA yang harus dilengkapi dengan Travel Insurance.

VOA Iran dalam bentuk electronic dan tidak akan ada sticker apa pun (atau bentukan hardcopy sejenis) yang tertempel di passpor. Pengurusan VOA sangat mudah. Beli Travel Insurance seharga USD 16 (untuk durasi kunjungan maksimal 30 hari) dan mengisi slip pengajuan VOA (cukup 1 slip untuk 1 rombongan yang menginap di tempat yang sama). Pada slip pengajuan VOA, informasikan nama dari contact person di hostel tempat menginap dan cantumkan alamat serta nomor telepon hostel-nya.

Pada saat high season, antrian VOA bisa sangat lama (hingga 2 jam lebih). Sebisa mungkin membawa uang pas, karena kadang mereka tidak ada uang kembalian, terutama untuk Travel Insurance. 

Penerbangan
Kali ini gue dan 2 orang teman seperjalanan menggunakan 1 maskapai saja dengan rute sebagai berikut:
1.     Jakarta (Soetta IA) ke Tehran (Imam Khomeini IA) dengan menggunakan Air Asia Airlines (transit Kuala Lumpur IA – KLIA2).
2.     Tehran (Imam Khomeini IA) ke Jakarta (Soetta IA) dengan menggunakan Air Asia Airlines (transit Kuala Lumpur IA – KLIA2).

Untuk 1x penerbangan pulang pergi ini, gue menghabiskan biaya total Rp 2,7 juta-an. Untuk check in penerbangan Air Asia dengan tujuan akhir Tehran, harus melalu counter Air Asia (tidak bisa melalui web check in atau self check in machine).
Bad News, Air Asia akan menghentikan penerbangan ke Tehran dari dan ke Kuala Lumpur per tanggal 23 April 2018. Sehingga ke Iran harus menggunakan pesawat full board yang tentunya akan lebih mahal.

Bahasa
Bahasa resmi di Iran adalah bahasa Persia (huruf tulisannya, kalau kata teman, adalah huruf Arab Gundul). Sangat jarang sekali kami bertemu dengan Iranian yang bisa berbahasa Inggris. Di tempat wisata terkenal dan metro biasanya sudah ada petunjuk dalam bahasa Inggris, tetapi di restoran-restoran baik yang tradisional maupun fast food atau di terminal bus dan jalan raya, penulisan keterangan dalam bahasa Inggris sangat minim bahkan tidak ada. Trust me! Google translate sangat-sangat membantu.

Pastikan mencetak/menyimpan alamat hostel dan tujuan destinasi yang ingin dituju dalam bahasa Persia (Farsi). Itu akan memudahkan kita untuk bertanya kepada orang di jalan atau menunjukkan tempat tujuan ke sopir taxi. Untuk alamat hostel, biasanya sudah ada di email konfirmasi dari hostel, sedangkan untuk tempat-tempat wisata, kami mencetak tulisan Farsi yang ada di Google Maps.

Orang Iran (Iranian)
Iranian sangat ramah. Jangan heran jika saat berjalan-jalan tetiba ada yang berteriak “hello”, “thank you”, “welcome to Iran” dengan senyum manis mereka. Jangan heran juga jika diajak foto bersama oleh Iranian atau difoto oleh mereka. Layaknya orang indo ngajak bule di Bali foto bareng, tapi kali ini kami yang jadi “bule”-nya.

Ada yang minta anak-anaknya di foto bareng

Seringkali Iranian yang bertemu akan bilang kami “Cacin” (means Chinese) dan berujar “ni hau?” (apa kabar?). Buat gue yang tampangnya Chiense, yah ga heran jika dikira Chinese, tetapi yang heran adalah 2 teman seperjalanan gue yang ga ada cina-cinanya sama sekali, juga selalu dibilang Cacin. Saat kami jawab bukan dan kami bilang kalau kami Indonesia, mereka seringnya melongo ga paham, karena pelafalan Indonesia di Iran adalah “Andonesi”.

Walaupun Iranian sangat ramah tetapi ada batasan-batasan yang sebaiknya tidak dilanggar, antara lain adalah topik obrolan tentang politik, perang dan agama. Iranian sering curious tentang agama kita, tetapi begitu dijawab, biasanya mereka sudah cukup sampai di sana, tidak memperpanjang lagi pertanyaan itu. Mayoritas (95%) Iranian memeluk agama Islam Syiah.

Iranian selain terkenal akan keramah-tamahannya, berdasarkan pengalaman kami, juga tidak pernah melakukan scam. Let’s say, dalam membuka harga baik untuk souvenir atau tarif taxi, biasanya tidak terlalu jauh dinaikan.

Dress Code
Bagi wanita (baik lokal maupun turis – baik turis Muslim maupun bukan): harus selalu menggunakan jilbab dimana pun berada (termasuk area dalam hostel), tanpa terkecuali dan tanpa dispensasi. Good news: jilbab yang dimaksud adalah at least menggunakan selendang yang dipakai di kepala sudah cukup (tidak harus menggunakan jilbab penuh). Para wanita juga tidak boleh menggunakan celana pendek atau tank top. Selain itu bebas. Skinny jeans? Boleh kok. Jeans roberk-robek? Boleh aja, tapi usahakan memakai legging di dalamnya.

Jilbab gini aja sudah cukup
Bagi pria: hindari menggunakan celana pendek dan tank top.

Oh yah jika ingin berfoto dengan orang lokal (Iranian), hindari berfoto dengan lawan jenis. Kalau sesama turis mah ga ada masalah.

Mata Uang
Mata uang di seluruh Iran adalah Rial (IRR). Uniknya kami lebih banyak bertemu dengan mata uang Toman (T). How?
10.000 Rial sama dengan 1.000 Toman. Yes! Se-simple itu, tinggal tambahkan 1 nol dibelakang tarif Toman, maka itulah tarif Rial-nya. Commonly, Iranian akan menyebutkan harga dalam bentuk Toman, tetapi pastikan kembali sebelum membeli atau membayar sesuatu, apakah harga dalam Toman atau Rial.

Ada 2 kejadian dimana Iranian menyebutkan tarif dalam bentuk Toman dan masih “tidak disebutkan” pula 3 nol belakang ribuannya. Salah satu kejadian terjadi di Imam Khomeini IA. Ada sopir taxi yang menawarkan kami carter private car dari Tehran ke Isfahan dengan tarif 350. Sempat bingung juga dan setelah beberapa saat akhirnya terkuak bahwa yang dimaksud adalah 350.000 Toman, aka. 3.500.000 Rial. Mereka tidak menipu kok, tetapi memang seperti itu penyebutan mereka sehari-hari. 

Bayar-bayar bisa pakai USD atau EURO? Mostly, semua hostel menerima pembayaran dalam bentuk IRR, USD maupun EURO. Tetapi untuk makan dan masuk obyek wisata, kami diharuskan membayar dalam bentuk IRR. Khusus untuk Travel Insurance harus membayar dalam bentuk USD, sedangkan untuk VOA bisa membayar dalam bentuk EURO maupun USD (pembayaran dalam USD akan dikalikan dengan kurs Euro terlebih dahulu, sehingga tarif dalam USD akan fluktuatif).

NOTICE:
Karena embargo Amerika, maka segala jenis kartu kredit (visa, mastercard, dan lain-lain) di dunia tidak bisa digunakan di Iran (tanpa terkecuali). Semua booking-an hostel, tiket kereta, bus, local tour, dan lain-lain hanya berdasarkan asas kepercayaan konfirmasi saja. Jika ada pembatalan, segera informasikan ke mereka, jangan coreng kepercayaan mereka terhadap turis. Pada high season, biasanya mereka juga meminta konfirmasi final atas kedatangan pada H-1, tetapi saat low season biasanya cukup reconfirmation by email saat finalisasi booking-an saja.

Bandara Udara
Airport utama di Tehran bernama Imam Khomeini International Airport. Airport-nya cukup besar dan modern, dilengkapi dengan beberapa café, baik di area lobby dan duty free lounge.

Airport juga dilengkapi dengan beberapa bank lokal dan 1 money changer saja (yang terletak di lantai Departure Hall). Semua bank lokal di airport tidak menerima penukaran uang dan hanya bisa menukar di money exchange (money changer). Akan terjadi antrian cukup panjang di money changer karena selain Cuma ada satu, Iranian juga diwajibkan mengisi formulir dan menyertakan copy passpor untuk menukar uang. Untuk tourist tidak perlu kuatir, penukaran uang bebas tanpa isi formulir (dalam batasan nominal tertentu) maupun copy dokumen apa pun. Passpor pun kadang tidak diminta.

Arrival Hall di Imam Khomeini IA
Bus (antar kota)
Semua bus antar kota di Iran adalah kelas VIP dengan bangku yang lebar dan nyaman (seperti bus scania Makassar ke Toraja) dengan denah bangku per row adalah 1 seat, aisle, 2 seats. Bus-nya selain nyaman juga bersih (tanpa toilet) dengan harga yang murah. Bus antar kota merupakan andalan kami saat jelajah Iran, dengan rute sbb:
-       Tehran ke Isfahan
-       Isfahan ke Yazd
-       Yazd ke Shiraz
Harga tiket bus sudah termasuk snack ringan (bisa ada, bisa tidak). Tidak ada nomor kursi, jadi bebas pilih bangku. Good news: biasanya di pintu tengah ada air putih (air panas juga ada) gratis.

Kondisi bus antar kota yang paling bagus
Kondisi bus antar kota yang paling sederhana
Sewa mobil (antar kota)
Kelemahan: biayanya jelas lebih mahal daripada bus. Sebagai contoh bus dari Tehran ke Isfahan adalah IRR 300.000 per seat. Kalau sewa mobil (private car - max 4 orang) tarif per mobilnya adalah IRR 3.500.000 (belum ditawar).
Kelebihan: flexible, bisa berhenti di beberapa spot menarik sepanjang perjalanan (perjalanan Tehran ke Isfahan dan Yazd ke Shiraz, melewati jalanan dengan pemandangan yang indah sekali). Selain itu, bagi yang mempunyai durasi kunjungan yang mepet, private car antar kota ini bisa menghemat waktu beberapa jam, karena keberangkatan bisa menyesuaikan sewaktu-waktu, bukan fixed schedule seperti bus.

Contoh lain yang bikin dilemma adalah (khususnya untuk traveler dengan waktu terbatas) bus dari Isfahan ke Yazd adalah IRR 160.000 per seat, jika menggunakan private car maka terkena tarif USD 100 per mobil (max 4 orang. Equal dengan IRR 3.760.000). Harga sudah termasuk refreshment (biasa snack dan mineral water/juices box). Perjalanan sepanjang Isfahan to Yazd melewati beberapa destinasi wisata dari Zoroastrianisme, yang cukup jauh dari kota Yazd. Untuk mengunjungi destinasi-destinasi wisata Zoroastrianisme, kita harus mengambil local tour juga (ujung-ujung sewa mobil juga) dari Yazd. Jika sewa private car, kita bisa berhenti di destinasi-destinasi wisata tersebut dan tidak akan dikenai biaya tambahan (uang masuk ke obyek wisata bayar sendiri).

Kereta Api
Kami menggunakan kereta api untuk rute Shiraz ke Tehran dan dikarenakan membutuhkan waktu perjalanan selama 15 jam, maka kami memutuskan untuk mengambil dan menjajal sleeper train di Iran. Biayanya lebih murah hingga sepertiga dari biaya pesawat (irit biaya hotel juga lho). Sleeper train Iran, terdiri dari kompartemen-kompartemen yang berisikan 4 orang per kompartemen. Harga tiket sleeper train sudah termasuk welcome drink dan snack serta makan pagi (kue dan juice box). Untuk makan malam, kita bisa memesan pada petugas yang nanti akan mendatangi kompartemen satu persatu (tidak harus pesan. Jika ingin hemat membawa bekal juga boleh). Ticket sebaiknya dibooking di awal dan biasanya bisa dibantu oleh hostel tempat kita menginap.

bangku di bawah jadi 1 bed, sisi atas tinggal dibuka dan jadi 1 bed lagi
Pemeriksaan penumpang di stasiun kereta api di Iran (Shiraz) cukup ketat, dan bagi turis ada pemeriksaan passpor. Sangat disarankan untuk datang lebih awal, karena selain ada pemeriksaan passpor (yang bisa saja antri panjang pada high season) juga karena kereta api di Iran terkenal sangat-sangat on time. Kenapa pemeriksaan passpor bisa lama? Karena passpor di-registrasi oleh petugas secara manual dengan cara menulis beberapa data passpor kita di buku besar dan nulisnya pun dieja per huruf. Iranian tidak terbiasa dengan huruf latin.

Metro
Sebenarnya metro adalah pilihan paling ideal sebagai alat transportasi. Selain murah, metro juga cepat dan tak terkendala dengan macet. Sayangnya metro hanya bisa kita temukan di Tehran. Itu pun tidak menjangkau keseluruh pelosok destinasi-destinasi wisata seperti Tochal, Niavaran Palace, Saadabad Palace, dan lain-lain. Untuk ke destinasi-destinasi wisata tersebut, kita harus melanjutkan perjalanan dengan taxi dari stasiun metro terdekat.

Metro di Tehran sama halnya dengan metro dimana-mana, seperti BTS, LRT, MRT, MTR, dan lain-lain. Kami membeli kartu isi ulang (bukan yang 1 kali jalan) sehingga tidak perlu setiap kali antri membeli tiket. Sistemnya juga sama saja, jika ingin ke tujuan A, maka pastikan kita menunggu di peron yang benar dan dengan memperhatikan stasiun akhir dari tujuan A. Sistem ini sangat umum dan digunakan juga di Indonesia untuk busway dan komuter line.
Metro Card dan peta (kecil banget, print aja dari Seven Hostel)
Kelemahan terbesar dari metro ini adalah pada jam-jam pagi masuk kantor dan sore hingga petang saat jam-jam pulang kantor, kondisi metro sangat-sangat padat. Hal ini memungkinkan kita terpisah dari rombongan dan akan menjadi tantangan yang semakin berat saat kita harus menenteng backpack gede. 
Umpel-umpelan!
Taxi
Taxi merupakan alat transportasi yang paling banyak kami gunakan selama di Iran. Seperti pada umumnya taxi, ada yang memakai mobil taxi warna kuning dan (lebih banyak yang memakai) mobil pribadi. Taxi di Iran semuanya tanpa argo dan harga ditetapkan dari kesepakatan bersama di awal. Pastikan untuk selalu menawar tarif taxi. Meski biasanya tarif buka lebih mahal dari yang seharusnya, tetapi masih dalam kategori wajar dan tidaklah sampai ke kategori scam.

Pada umumnya hostel-hostel juga menyediakan jasa pemanggilan taxi juga dengan tarif fixed. Selama di Iran, kami senang menggunakan jasa taxi via hostel, karena harga tetap dan menurut pengalaman kami, harganya sudah murah dan bahkan lebih murah dibandingkan dengan taxi yang kami tawar sendiri.

Bus Umum (dalam kota)
Bus umum adalah alternatif lain sebagai alat transportasi jelajah dalam kota di Iran. Tetapi karena minimnya petunjuk dalam bahasa Inggris, maka kami benar-benar blank dan memutuskan menghindari tersesat karena waktu kami di setiap kota selalu terbatas.

Hostel
Selama jelajah Iran, kami hanya menggunakan penginapan selevel hostel saja. Semua hostel yang kami pilih memiliki pilihan private room dan mixed dormitory. Tidak ada masalah jika lawan jenis baik beragama Muslim maupun non Muslim tidur dalam satu kamar yang sama (baik di dorm maupun di private room). Intinya kami adalah turis, jadi sepertinya mereka tidak terlalu memperdulikan hal tersebut. Kemungkinan regulasi yang berbeda di hotel atau hostel lain tetap ada. So ini hostel-hostel yang kami pilih.

Amir Kabir Hostel – Isfahan adalah sebuah hostel yang terletak di Jalan Charbagh-e Paieen, Isfahan (di sebelah Takhti Sports Center). Menurut gue, letak hostel ini sangat ideal karena tidak terlalu ramai dan walkable ke obyek-obyek wisata. Staff-nya ramah, helpful dan bahasa Inggrisnya cukup bagus.

Tersedia private room maupun mixed dormitory. Harga per malam untuk mixed dorm dikenai EURO 10 per orang (termasuk breakfast). Tersedia pula layanan pemanggilan taxi, local tour, tiket kereta api, bus dan pesawat.
Amir Kabir Hostel
Mixed Dorm di Amir Kabir
Badgir Hostel – Yazd adalah sebuah hostel dengan rooftop di Yas Alley, no 3, Shir Gholami Alley, Rajaiee Street, Shahid Beheshti Sq, Yazd. Letak hostel strategis dan masih di dalam area old city/old town Yazd. posisi hostel juga masih walkable ke sebagian besar obyek-obyek wisata di old city Yazd. Dalam area hostel juga tersedia tempat-tempat buat nongkrong ala-ala Persia. Staff-nya ramah, helpful dan bahasa Inggrisnya sangat bagus.

Tersedia private room, traditional room dan mixed dormitory. Harga per malam untuk mixed dorm dikenai EURO 10 per orang (termasuk breakfast). Tersedia pula layanan pemanggilan taxi, local tour, tiket kereta api, bus dan pesawat.

Badgir Hostel
Salah satu ruang nongki ala Persia
Mixed Dorm di Badgir
Taha Hostel – Shiraz adalah sebuah hostel di Num 43 – front of Armanian Church Sang Siah Traditional Way - Old Gha, Shiraz. Letak hostel strategis dan walkable ke Pink (Nasir Ol Molk) Mosque dan Shah Cheragh Shrine. Staff-nya ramah, helpful dan bahasa Inggrisnya cukup bagus. Di Taha, mereka juga menyediakan chartered car (baik sharing maupun private). Untuk turis dengan waktu mepet seperti kami, mereka juga dengan senang hati bantu arrange quick tour, sehingga bisa maksimal antara waktu dan destinasi wisata yang ingin dikunjungi.

Tersedia private room maupun mixed dormitory. Harga per malam untuk triple beds private room (include private bathroom) dikenai EURO 45 per 3 orang (termasuk breakfast). Tersedia pula layanan pemanggilan taxi, local tour, tiket kereta api, bus dan pesawat. Sedangkan chartered private car untuk ke Persepolis, dihargai EURO 9 atau USD 10 per orang (untuk 3 orang dan belum termasuk biaya tiket masuk di destinasi wisata).

Taha Hostel
Kamar di Taha Hostel
Seven Hostel – Tehran adalah sebuah hostel dengan rooftop di Amir Kabir St, Sarcheshmeh Intersection, Baharestan Sq, Tehran (at the Corner of Pamenar St). Letak hostel cukup strategis dan walkable ke Imam Khomeini Metro Stasion dan ke Golestan Palace. Staff-nya ramah, helpful dan bahasa Inggrisnya sangat bagus.

Tersedia private room maupun mixed dormitory. Harga per malam untuk triple beds private room (include private bathroom) dikenai EURO 60 per 3 orang (termasuk breakfast). Tersedia pula layanan pemanggilan taxi, local tour, tiket kereta api, bus dan pesawat.

Kamar di Seven Hostel. Tampak depan hostel lupa di foto tetapi pintu masuk utama kecil dan sempit
Kuliner
Kurangnya waktu santai selama di Iran, membuat kami juga tidak terlalu terjerumus dalam kenikmatan sajian Persia. Beberapa hal yang kami perhatikan bahwa menu Persian biasanya terdiri dari kebab-kebab-an atau ikan goreng, yang bisa disajikan dengan nasi maupun roti. Berbeda dengan Turki yang selalu menyajikan kebab-kebab-an dengan yogurt, di Iran kebab-kebab-an disajikan dengan jeruk lemon, tomat bakar dan acar mentimun (pickle).

Lamb & Chicken Kebab dengan nasi dan ... tetap dapet roti gratis
Ikan goreng

Menu lain yang sangat popular di Iran adalah fried chicken (ala-ala KFC), pizza dan sandwich (macam subway).
Fried Chicken & Chips
Calzone
Sandhwiches & Chips
Bawa kantong-kantong plastik kalau ke Iran! Buat apa? Buat bungkus kelebihan porsi makanan. Porsi makan di Iran sangat besar untuk kita orang Indonesia. Biasanya kami pesan 2 porsi untuk bertiga atau jika pesan sendiri, biasanya selalu sisa dan kami bungkus untuk dibuat menu makan berikutnya. Contohnya sandwich Iranian panjangnya 30 cm dengan lebar hingga 9 cm dan tebal 6 cm, buat gue ini kebanyakan banget.

Ada satu dessert lokal yang kami coba di Yazd (Amir Chakmak Square), namanya faluda (macam cendol-cendolan gitu), enak dan segar sekali. Harus coba!

Faluda dan traditional ice cream
kopi Iran dan Saffron Cake
Minuman Beralkohol
Tidak ada dan dilarang di seluruh Iran. Beer pun adanya yang zero dengan rasa buah.

Mineral Water
Sama halnya dengan di Indonesia, mostly terdiri dari 2 ukuran yaitu ukuran 600 ml dan ukuran 1,5 lt (seharga mulai dari IRR 10.000).

Souvenir
Yang berjualan souvenir di tempat wisata tidak banyak dan (based on my experience) tidak ada yang menjual souvenir di bazaar. Bazaar di Iran literally adalah pasar orang lokal. Jadi jika ingin membeli fridge magnet, belilah di tempat wisata. Jika ingin beli oleh-oleh dalam bentuk kacang-kacangan atau teh, saffron dan lain-lain, barulah beli di bazaar.
Harga fridge magnet mulai dari IRR 30.000 per biji (kami sama sekali tidak melihat jenis souvenir lain, seperti gantungan kunci, kaos, dan lain-lain).
Harga kacang-kacangan campur (pistachio, chasew, dan lain-lain) mulai dari IRR 580.000 per kg.
Saffron mulai dari IRR 100.00-an, tergantung dari kualitas dan berat gramnya.
Lavashak (rasa semacam sanca tetapi lebih chewy, moist dan lebih asam) mulai dari IRR 70.000-an per lembar (gede lho).
Lavashak. Ada 2 jenis yang cuma sedikit beda di tektur dan kadar asam

***

No comments:

Post a Comment